Seperti kartu identitas seseorang di dunia maya, email menjadi barang wajib bagi kaum maya. Tak hanya digunakan sebagai media untuk mengirim pesan secara online namun email juga digunakan sebagai fungsi lain yaitu mulai dari mendaftar akun sosial media, berlangganan newsletter hinggi keperluan promosi bisnis.

Di tengah resistensi yang muncul di beberapa negara, teknologi blockchain sukses mencuri perhatian masyarakat sehingga tetap mampu berkembang dengan segala keterbatasannya di segala aspek. Berbagai keutamaan seperti sistem kerja yang transparan dan sifat data yang permanen

Merdeka.com - Blockchain belakangan ini kerap menjadi perbincangan banyak orang. Blockchain ini merupakan teknologi yang tengah berkembang saat ini. Keunggulan dari teknologi ini adalah efisiensi khususnya dalam bertransaksi.

Sebelum Internet ada, ARPAnet (US Defense Advanced Research Projects Agency) atau Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1969 membuat jaringan komputer yang tersebar untuk menghindarkan terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Ethereum dan Bitcoin berbagi banyak kesamaan. Pada artikel ini, kami akan mencoba untuk menyoroti perbedaan yang paling mendasar di antara keduanya.

Ethereum bisa dibilang sebagai penantang Bitcoin di jajaran terdepan sebagai mata uang digital. Baru-baru ini saja, tiap 24 jamnya, volume transaksinya mencapai lebih dari 1,4 juta Dolar. Semua kesuksesan mata uang digital ini tidak lepas dari peran sang penemu Ethereum, bernama Vitalik Buterin.

The blockchain is an undeniably ingenious invention – the brainchild of a person or group of people known by the pseudonym, Satoshi Nakamoto. But since then, it has evolved into something greater, and the main question every single person is asking is: What is Blockchain?

Bitcoin ‘diciptakan’ oleh seseorang atau sekelompok orang dengan nama ‘Satoshi Nakamoto’. Apakah ada orang yang sungguh-sungguh mengenal siapa dia?