26-02-2020 News
Saham Australia Gunakan Blockchain untuk Mudahkan Trading

National Stock Exchange of Australia (NSXA), dikabarkan telah menjalin kemitraan dengan salah satu perusahaan fintech, iSignThis, untuk membangun sistem penyelesaian dan kliring berbasiskan blockchain.

Sistem blockchain yang baru ini disebut ClearPay, yang memungkinkan transaksi perdagangan aset digital dapat dilakukan secara real-time. Hal ini bisa menciptakan perdagangan fraksional, di mana pembeli saham bisa membeli saham Apple dalam jumlah yang lebih sedikit, dan tidak harus 1 lot saham =  100 saham.

Mungkin cara perdagangan fraksional ini baru bisa direalisasikan pada tahun 2021, oleh sebab itu, pihak NSXA berharap akan ada banyak pialang atau broker yang ikut bergabung ke dalam sistem baru ini nantinya dengan penerapan blockchain pada industri aset digital.

Kemitraan yang terjalin antara NSX dan iSignThis, membuat perusahaan fintech ini memiliki 59% saham ClearPay Ltd., dan telah membeli 19% saham di National Stock Exchange.

“Perdagangan ekuitas tunai akan menghadapi revolusi teknologi global,” ungkap Thomas Price, CEO NSX.

Selain itu, ia juga menambahkan, “kami menganggap bahwa ini adalah waktu yang tepat bagi NSX untuk berevolusi dengan memanfaatkan teknologi masa depan blockchain.”

Perdagangan Bisa Terjadi dalam Satu Hari Saja

Salah satu bursa saham Australia terbesar, Australian Securities Exchange (ASX) diyakini mulai harap-harap cemas dengan kemajuan sistem dan teknologi yang berkembang di kompetitor mereka, yaitu NSXA.

Di mana, sebelumnya ASX dengan menggunakan sistem mereka yang disebut CHESS, yang merupakan hasil kerja sama dengan Digital Asset, mampu menghapus perdagangan yang membutuhkan waktu tiga hari.

Tetapi sistem blockchain milik NSXA yang baru nanti, melakukan perdagangan hanya membutuhkan satu hari saja.

Tentu saja, ini bisa menjadi pukulan telak bagi pihak ASX yang dikenal memang bukanlah sahabat terbaik bagi iSignThis. Mengapa? Sebab, beberapa waktu lalu, saham dari iSignThis yang terdaftar ASX mengalami suspensi.

Menurut Finextra, kualitas pelanggan yang terdapat di perusahaan-perusahaan IsignThis tidaklah baik. Karena seperempat perusahaan dari iSignThis sedang menghadapi masalah regulasi dan diduga melakukan penipuan perdagangan ilegal pada bulan Desember 2019, diungkapkan oleh kelompok riset, Ownership Matters.

Walaupun demikian, ASX juga tidak mau ketinggalan aksi dibanding kompetitor mereka tersebut, di mana mereka juga akan melakukan uji coba blockchain untuk sistem barunya nanti pada bulan Juli 2020. Uji coba blockchain ini untuk mengganti sistem CHESS yang lama dan dinilai sudah usang dan butuh peremajaan agar tidak ketinggalan revolusi teknologi.

Jika bursa saham Australia sudah mulai menerapkan blockchain untuk membantu transaksi perdagangan sahamnya. Bagaimana dengan Bursa Efek Indonesia (BEI)?

 

Sumber: CoInvestasi

MOST POPULAR
2019-03-04
2019-03-04
2019-03-04
2019-03-04
2019-03-04