21-02-2020 News
European Space Agency Danai Proyek Blockchain

European Space Agency (ESA), sebuah organisasi antar pemerintah yang didedikasikan untuk eksplorasi ruang angkasa, mendanai proyek blockchain baru yang bertujuan untuk meningkatkan industri pertambangan dunia.

Sebagai kontributor yang dikenal untuk aplikasi teknologi blockchain, ESA kini telah ikut membiayai proyek bersama dengan startup Skotlandia Hypervine untuk meningkatkan transparansi data bagi industri pertambangan dengan menggabungkan data satelit dan blockchain.

Mencegah Potensi Kecelakaan Dalam Pekerjaan Pertambangan

royek ini memiliki misi ambisius untuk mencegah kesalahan perhitungan yang dapat menyebabkan kecelakaan fatal bagi industri pertambangan dengan menyediakan database pertambangan yang terpadu dan tidak berubah.  

Proyek ini didasarkan pada teknologi Hypervine, yang memungkinkan tim penambangan dan anak perusahaan mereka untuk merekam data pada buku besar yang tidak dapat diubah. Ini akan menghilangkan risiko perubahan data sekecil apapun dalam rantai blockchain.

Secara khusus, inisiatif ini bertujuan untuk mencatat informasi yang bersumber dari satelit pada buku besar yang didistribusikan untuk memberikan sumber data yang tepercaya dan terkoordinasi kepada perusahaan mining, menggantikan sumber berbasis kertas yang perlu diperiksa silang oleh banyak tim di lokasi yang berbeda.

Ini akan membantu perusahaan yang biasanya harus menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan data yang tepat dari sumber yang sering terfragmentasi. Proyek database satelit bertenaga blockchain ini juga dirancang untuk memotong biaya industri pertambangan.

Manfaat Proyek Blockchain European Space Agency

Selain meningkatkan akurasi,  mengurangi kesalahan manusia dan risiko potensial, proyek yang didukung ESA ini juga akan berdampak positif terhadap lingkungan  dengan mengurangi emisi karbon.

Beatrice Barresi, pejabat teknis di ESA Space Solutions, menyatakan jika penggunaan data berbasis satelit untuk penambangan dapat membuat peningkatan investasi. Sementara itu teknologi blockchain juga diharapkan dapat memberikan hasil komersial yang lebih baik.

 “Merupakan tujuan utama kami untuk membuat industri lebih aman, lebih bersih, dan lebih bertanggung jawab. Bekerja dengan perusahaan seperti Hypervine memungkinkan kami untuk mencapai tujuan ini sambil meningkatkan standar di berbagai industri, “ jelas Barresi dilansir dari Cointelegraph.

ESA telah secara aktif mengeksplorasi industri blockchain bersama penelitian ruang angkasa. Pada bulan September 2019, agensi tersebut memberikan startup blockchain SpaceChain sekitar $66.000 untuk secara komersial mengembangkan wallet satelit multi-signature.

Sebelumnya, ESA mengeluarkan  white paper tentang peta jalan potensial di masa depan untuk implementasi blockchain untuk pengamatan Bumi.

 

Sumber: CoInvestasi

MOST POPULAR
2019-03-04
2019-03-04
2019-03-04
2019-03-04
2019-03-04